Secara umum
produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan
masukan (input) menjadi keluaran (output).
Pengertian produksi dalam ekonomi mengacu pada kegiatan yang berhubungan usaha menciptakan dan
penambahan kegunaan atau utilitas suatu barang dan jasa. Penambahan atau
penciptaan kegunaan atau utilitas karena bentuk dan tempat ini membutuhkan
faktor-faktor produksi
2.
System
produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan dari unsur-unsur yang berbeda
secara terpadu, menyatu, dan menyeluruh. Jelaskan dengan gambar!
SIKLUS PRODUKSI
Siklus Produksi adalah serangkaian
aktivitas bisinis dan kegiatan pengolahan data yang berkaitan dengan proses
pembuatan produk. Siklus produksi berkaitan erat dengan sub sistem yang lain,
seperti yang tertera pada gambar di bawah ini.
Hubungan Sistem Produksi dengan Sistem
Lainnya
Perancangan produk merupakan tahap
awal dari sistem produksi yang bertujuan untuk merancang sebuah produk yang
memenuhi keinginan konsumen dalam hal kualitas, lama pengerjaan, dan biaya
produksi yang rendah. Dokumen yang dihasilkan dari aktivitas produksi adalah :
1. Daftar kebutuhan bahan (bill of
material).
2. Daftar kegiatan (Operating
list/routing sheet).
Tahap kedua dari sistem produksi
adalah membuat perencanaan dan penjadwalan produksi yang bertujuan produksi
dilakukan seefisien mungkin untuk memenuhi pesanan yang ada dan kemungkinan
permintaan jangka pendek tanpa menghasilkan produk yang berlebih. Untuk
memmbuat rencana produksi, tersedia 2 metode yang umum dipakai, yaitu :
1. Perencanaan sumberdaya manufaktur
(manufacturing resource planning/MPR-II).
2. Sistem manufaktur Just-in-time (JIT).
Dokumen yang digunakan dalam
aktivitas perencanaan dan penjadwalan produksi yaitu :
1. Jadwal produksi (master production
schedule).
2. Order produksi (production order).
3. Bukti permintaan bahan baku
(material requisition).
Tahap ketiga dalam sistem produksi
adalah pembuatan produk. Informasi penting yang berhubungan dengan produksi
yaitu : konsumsi bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead sehingga sistem
informasi akuntansi dapat mengolah data tersebut, memprosesnya dan membuat
berbagai macam laporan yang diperlukan.
Sistem Akuntansi Biaya
Tahap akhir dalam sistem produksi
adalah sistem akuntansi biaya yang bertujuan yaitu :
1. Menghasilkan informasi untuk
perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja dalam produksi.
2. Menghasilkan informasi biaya yang
akurat agar dapat digunakan sebagai dsar penentuan harga (pricing) dan
kepututusan tentang komposisi produk (product mix).
3. Menghasilkan informasi yang dapat
digunakan untuk menghitung nilai persediaan dan harga pokok penjualan.
Jenis sistem akuntansi biaya yang
umum digunakan oleh sebuah perusahaan adalah
sistem penentuan harga pokok pesanan (job order costing) dan sistem peneentuan
harga pokok proses (process costing) dan laporan yang dihasilkan sistem
akuntansi biaya umumnya berupa :
1. Laporan kontrol (control report).
2. Laporan harga pokok produksi
(production cost report)
Catatan akuntansi yang
diselenggarakan dalam sistem akuntansi biaya adalah :
1. Jika perusahaan mengolah data
biaya secara manual (noncomputerized record) :
a. Perusahaan jasa dan manufaktur
menggunakan sebuah kartu harga pokok
produksi (production cost ledger) yang berfungsi sebagai kartu pembantu
untuk rekening persediaan produk dalam proses.
b. Jika perusahaan menggunakan sistem
harga pokok pesanan, catatan ini dibuat satu halaman untuk setiap pesanan.
c. Jika perusahaan menggunakan sistem
harga pokok proses, catatan ini dibuat dalam satu halaman untuk setiap pusat
biaya. Untuk mencatat informasi dalam catatan ini, digunakan arsip order produksi.
2. Jika perusahaan mengolah data
biaya dengan menggunakan komputer :
a.
File induk (master file) dan file transaksi (transaction file).
b. Dalam sistem database, data biaya
akan ditampung dalam sub skema
secara independen.
Prosedur Pengolahan Transaksi
Pengolahan transaksi biaya dapat
dilakukan secara manual atau dengan menggunakan komputer dan prosedure
pengolahan transaksi dalam bentuk narasi dan bagan alir (flowchart).
Prosedure/Sistem Akuntansi Biaya
(manual) dimulai dari Bagian Gudang ke Departemen Pengawasan Produksi ke Bagian
Pabrik ke Bagian Akuntansi Biaya.
Bagan proses sistem produksi
Input
Data Internal perusahaan merupakan data intern sistem keseluruhan yang
mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini
meliputi sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang
mendukung proses secara keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas
material, frekuensi perawatan, dan lain-lain.
Contoh data eksternal adalah data
pemasok (supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.Data-data
ini biasanya berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal
hingga akhir proses.
Data awal ini dapat diperoleh sejak
awal perusahaan berdiri maupun pada saat proses produksi berlangsung, kemudian
data-data yang diperlukan didokumentasikan ke dalam sebuah database. Namun,
apakah kita bisa mendefinisikan data apa saja yang perlu kita catat ke dalam
sebuah database?
Oleh karena abstrak dan banyaknya
data yang harus didokumentasi, maka kita harus bisa mendefinisikan tujuan akhir
dari informasi yang hendak kita buat. Pihak manajemen puncak (eksekutif) harus
memberikan pedoman kepada pihak manajemen informasi untuk membuat sebuah sistem
informasi yang dikehendaki. Setelah itu, pihak manajemen informasi dapat
memutuskan untuk mengumpulkan data yang seperti apa untuk dapat menghasilkan
informasi seperti yang diharapkan oleh pihak eksekutif.
Proses
Proses pengolahan data menjadi
informasi selalu diidentikkan dengan Database Management System (DBMS). DBMS
ini identik dengan manajemen data, dimana data yang ada harus dijamin akurasi,
kemutakhiran, keamanan, dan ketersediaannya bagi pemakai.
Kegiatan yang terjadi di dalam
manajemen data adalah :
1.Pengumpulan (pendokumentasian) data
2. Pengujian data, agar tidak terjadi
inkonsistensi data
3. Pemeliharaan data, untuk menjamin
akurasi dan kemutakhiran data.
4. Keamanan data, untuk menghindari
kerusakan serta penyalahgunaan data.
5. Pengambilan data, bisa dalam
bentuk laporan, untuk memudahkan pengolahan data yang lain.
Seperti halnya data input, pengolahan
data menjadi informasi memerlukan proses khusus dengan menggunakan metode
perhitungan yang sesuai dengan kebutuhan industry yang bersangkutan. Apabila
kita belum mengetahui keinginan informasi dari pihak eksekutif, pengolahan data
yang ada dapat menimbulkan cost yang inefektif dan inefisiensi.
Output
Informasi yang dihasilkan dari hasil
pengolahan data perlu diklasifikasikan berdasarkan beberapa subsistem. Dalam
hal ini, penulis mengklasifikasikan output data menjadi 3 bagian yaitu
persediaan, produksi dan kualitas, dimana ketiganya ini tidak meninggalkan
unsur biaya yang terjadi di dalamnya.
Sumber : http://aldyrizaldi.blogspot.com/2012/12/aplikasi-aplikasi-siklus-produksi-dan.html
http://noviaputriindah.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar